Tafsir Quran Tafsir Bible Yang Berujung Fitnah Atas Kristiani dan Muslim

Tafsir Quran Tafsir Bible Yang Berujung Fitnah Atas Kristiani dan Muslim. Beberapa orang sempat tak percaya bahwa ada tafsir Quran yang menfitnah Kristiani, sembari percaya sepenuhnya bahwa tafsir bible yang mengarah pada fitnah atas kaum muslimin memang ada. Biasa, kalau yang salah itu kelompoknya mereka cenderung menolak, tapi kalau yang salah itu rivalnya mereka dengan segera mengiyakan, bahkan sebelum meneriksa kebenaran berita itu. Jadi benarkah ada Tafsir Quran Tafsir Bible Yang Berujung Fitnah Atas Kristiani dan Muslim? Berikut penjelasannya.
Perlu dipahami bahwa yang sedang kita bahas adalah tafsir, bukan Quran nya atau Bible nya. Artinya Quran sendiri tidak "berkata" seperti itu, Bible juga tidak "bicara" demikian. Dan yang kita kemukakan adalah salah satu contoh tafsir yang salah. Jadi tidak mungkin dikatakan bahwa kita menolak tafsir.
Tafsir adalah kata lain dari interpretasi. Interpretasi atas ayat Quran, interpretasi atas ayat bible ternyata ada yang entah sengaja atau tidak mendorong umatnya untuk  memandang kelompok lain secara salah. Pandangan seorang muslim atas orang kristen, pandangan kristiani atas kaum muslimin ternyata cukup dalam dipengaruhi oleh tafsir ayat ayat ini. Ayat yang mana?

Contoh Kasus Tafsir Bible Yang Salah
Nubuat Bible Mengenai Nabi Palsu

Matius 7:15
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan MENYAMAR SEPERTI DOMBA, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Markus 13:22
Sebab “ Mesias-mesias Palsu” dan “nabi-nabi palsu” akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan ORANG-ORANG PILIHAN.
Markus 13: 5-6
“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai NAMAKU dan berkata ‘Akulah Dia’ dan mereka akan menyesatkan ramai orang.”
Lukas 21 :8
Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai NAMA-Ku dan berkata: AKULAH DIA, dan: Saatnya sudah DEKAT. Janganlah kamu mengikuti MEREKA.

Banyak pemuka Kristiani mengarahkan interpretasi nubuat nabi palsu ini dan menisbatkannya kepada Muhammad. Sehingga banyak Kristiani "terhalang" untuk mengenali Islam yang sebenarnya. Mereka menganggap Muhammad lah nabi palsu itu sehingga tidak perlu lagi mempelajari Quran yang dibawa Muhammad. Ini belum seberapa. Stempel "palsu" yang mereka sematkan itu diikuti dengan fitnah keji yang menghina Muhammad sehingga banyak Kristiani yang tak segan melecehkan Muhammad seraya merasa bahwa ucapannya itu benar.
Padahal semua ayat bible di atas tak satupun menyebut nama Muhammad, dan tak satupun ciri ciri yang disebutkan itu memiliki kesesuaian dengan sifat sifat Muhammad.

1. Muhammad tidak menyamar seperti domba
2. Muhammad tidak mengadakan mukjizat atas nama Yesus
3. Muhammad tidak pernah melakukan dakwah demi nama Yesus

Kalau mau jujur, benar benar tidak ada miripnya ciri ciri nabi palsu yang diseebutkan bible itu dengan Muhammad. Lalu siapa sebenarnya yang mengatakan bahwa nabi palsu itu adalah Muhammad? dan kenapa itu mereka lakukan?
Kata kuncinya:
1. Perkataan yang menisbatkan nubuat nabi palsu itu pada Muhammad itu adalah interpretasi (tafsir) atas ayat bible. Yesus tak pernah mengatakan bahwa Muhammad Nabi Palsu tetapi para pendeta yang menafsirkan itulah yang mengatakannya.
2. Pendeta yang melakukan itu sengaja atau tidak, akan menyebabkan umat menjadi terhalang untuk mengetahui siapa sebenarnya Muhammad, dan tentu saja membuat Kristiani antipati terhadap Quran. Padahal dalam Quran tersimpan informasi  yang sangat bermanfaat bagi yang mau mempelajarinya.

Contoh Kasus Tafsir Quran Yang Salah
Yahudi dan Nashrani

6. (Tunjuki-kami jalan yang mustaqiiim)
7. yaitu-jalannya orang2 yang telah-Kauberi-ni'mat atas-mereka, bukan jalannya orang yang Engkau murkai,  bukan-pula jalan mereka-yang sesat


Ini adalah surat al Fatiha ayat 6 dan 7. Sangat jarang ada pembaca yang mempertanyakan makna dari dua ayat ini. Dan nampaknya memang ayat di atas merupakan kalimat yang bisa dipahami tanpa harus ada penjelasan. Namun beberapa orang sempat kaget ketika kita sodorkan tafsir Ibnu Katsir mengenai ayat ini. Bagi yang ingin merujuk silakan buka tafsir Ibnu Katsir. Lepas dari penjelasan atas tafsir tersebut, pesan yang diserap pembaca adalah sbb:

orang orang yang telah diberi ni'mat= Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih.
orang yang Engkau murkai = Yahudi
mereka yang sesat = Nashrani (Kristiani)


Yang pertama tentu tidak masalah. Tapi yang kedua dan ketiga telah mengarahkan ayat kepada golongan Yahudi dan Nashrani.  Dan ini letak kesalahannya. Tentu saja saya bukan tandingan bagi pak Ibnu Katsir. Tapi saya bertanya kepada beliau (kalau saja beliau masih hidup)

1. Apakah Isa itu Yahudi? pertanyaan berikutnya Apakah anda menuduh Isa dimurkai Allah?
2. Apakah Fir'aun itu Yahudi? apakah anda menyangka Firaun tidak dimurkai Allah?

3 Apakah Pendeta Bukhaira itu Nashrani? apakah anda menuduh beliau ini sesat?
4 Apakah Kaum Khawarij itu Nashrani? apakah anda menyangka Khawarij itu tidak sesat?

Rasanya tak perlu diperdebatkan. Yang penting kita ingat bahwa itu adalah tafsiran Pak Ibnu Katsir, bukan kata Quran. Akal sehat kita akan lebih mudah memahami bahwa yang dimurkai Allah adalah orang yang menentang Allah dan RasulNya, apakah dia termasuk yahudi, nasrani, kelompok muslim atau bagian dari kelompok lain, itu tak jadi soal. SEdang kan orang yang sesat adalah yang mengikuti selain petunjuk Allah,... yang ini juga bisa yahudi nasrani islam atau siapapun.

Menisbatkan frasa maghdlub alaihim dan dholin hanya pada yahudi nasrani selain menyempitkan makna juga membentuk stereotip yang salah. Pada ekstrimnya muslim yang mempercayai tafsir tersebut memiliki cara pandang yang tidak akurat atas yahudi dan nasrani. Seolah olah setiap Yahudi dimurkai Allah, dan setiap Nasrani pasti sesat. Tentu saja saya tidak mengarang saja sanggahan atak pak Ibnu Katsir ini. dalam ayat 62 al Baqarah, Allah berfirman," 
Sesungguhnya orang orang mu'min, orang yahudi dan nashrani dan shabiin (selain kelompok itu), siapa saja diantara mereka yang benar benar beriman kepada Allah dan hari akhir, bgi mereka balasan amal kebaikan mereka dii sisi Tuhan mereka, dan tiidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.















Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

5 komentar:

  1. Setuju Gan, Penjelasan mencerahkan

    BalasHapus
  2. penjelasan bagus
    enak dedengar
    mudah dimengerti
    adem di hati

    mestinya para ulama tuh begini kalau ngomong

    bukan asal ngomong hadits mulu

    BalasHapus
  3. tp pd msa skrng masi adakh yahudi nasrani yg brpegang pd ktab asli mrk. jk ada shrsny mrk tau apa yg d isyarahkn.bukn mnolak n mngingkariny

    BalasHapus
  4. waduh, anda nggk ngerti ajaran nasrani to?
    di al-baqoroh ayat 62 tu di sebut barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,,,,
    bukan beriman kepada yesus.
    lha orang nasrani kan ngimani yesus.
    piye sampean iki.
    buat muslim-muslim yang lain jgn asal njeplak klo komen. masak ulama di bilang asal baca ahdist.
    emang anda tau hadist yg di baca apaan?
    payah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. zaman dahulu bos jaman nabi muhammad ada juga orang kristiani yang masih berpegang pada tauhid keesaan ALLAH, jadi merekapun mendapatkan pahala karena menjadi pengikut sejati ajaran nabi isa as, contohnya adalah pendeta bakhira yang diceritakan dalam sejarah nabi.

      Hapus