Kritik Bible vs Kritik Hadits

hadits palsu
Beberapa dialog Islam Kristen memberikan isyarat agar kita lebih kritis terhadap Bible (Alkitab) karena terungkap secara gamblang kontradiksi yang tertera di dalam ayat ayatnya. Sebenarnya kontradiksi semacam ini terdapat bukan cuma dalam Bible tetapi juga terjadi pada kitab kitab Hadits. Artinya Kritik Bible dan Kritik Hadits adalah dua masalah serius yang memang "wajib" dilakukan jika memang kita menginginkan pemahaman yang benar atas apa yang diturunkan Tuhan melalui Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad. Bagaimana penjelasannya?

Yesus Mengajarkan Kebenaran


Tidak mungkin Yesus mengajarkan sesuatu yang kontradiksi. Jika kita meyakini satu preposisi disampaikan oleh Yesus itu pada saat yang sama kita sudah menafikkan preposisi 2 yang diametral terhadap preposisi 1, meskipun yang kedua ini juga dinisbatkan kepada Beliau. Pendek kata jika ada 2 ayat yang bertentangan, kita harus memilih hanya salah satunya. Tidak mungkin Yesus mengatakan kedua duanya. Ide ini sudah sangat bagus, namun tampaknya hanya diarahkan kepada kristiani untuk mengkoreksi Biblenya. Padahal paradigma yang sama sudah seharusnya kita gencar lakukan terhadap kitab kitab hadits termasuk yang paling diyakini tanpa salah yaitu Bukhari Muslim.

Fenomena Berbohong Atas Nama Nabi


Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. semua kita kembalikan ke dalam Al Qur'an,klo haditsnya bertentangan dengan Al Qur'an maka hadist itu batal atau tidak sah... hadist adalah pendukung isi Al Qur'an...

    BalasHapus