Udah Jelas Sepur Mau Lewat, Disuruh Minggir Sebentar eeee Malah Sujud Ditengah REL

Udah Jelas Sepur Mau Lewat, Disuruh Minggir Sebentar eeee Malah Sujud Ditengah REL. Berulangkali beberapa tokoh berpengaruh negeri ini yang menyarankan untuk menyingkir sebentar dari Rel, nanti kalau kereta udah lewat silakan kembali ke tempat semula. Tapi tak satupun saran didengarnya dengan alasan setia pada amanah setia pada janji dan tugas. Beruntung tahun 2006 lalu kereta tak jadi lewat. Tapi 2010 ini kereta benar benar lewat.  Maka menurut sunatullah (hukum alam) barangsiapa terlindas sepur ya mati lah.  Banyak orang mengatakan
itu sudah takdir,.. tapi kalau dilihat posisi kereta dan atraksi sujud yang dia pertontonkan tampaknya Tuhan yang Maha Adil telah memberikan pilihan yang baik yaitu kesempatan untuk menyingkir sebentar dari rel kemudian balik lagi ke tempat semula (jika memang mau tetap di tengah rel itu) Tapi kesempatan itu tidak diambilnya.
Anehnya banyak orang menganggap orang itu sebagai contoh seorang pengemban amanah yang setia, yang tidak pernah lari dari tanggung jawab yang diembannya. Mereka bilang, orang itu ditugaskan menjaga rel, dan dia benar benar melakukan tugas itu sampai mati di tengah rel.

Beberapa orang bertanya apakah sujud ditengah rel kemudian mati ditabrak sepur ini mirip dengan kisah Mbah Maridjan? Mereka menambahkan,.. perumpamaan Kereta Api adalah Wedhus Gembel / Awan Panas, yang mau lewat. Lalu orang sujud di tengah rel itu adalah Mbah Maridjan yang sudah diperingatkan untuk menyingkir dari rumahnya tetapi tidak mau sampai akhirnya disapu wedhus gembel dan meninggal dalam posisi bersujud? Apakah dua kisah itu sama?

Betul, memang keduanya memiliki banyak kesamaan. Dan beberapa orang yang arif biasanya bisa membaca kesamaan semacam itu sebagai pelajaran agar tidak terulang dimasa yang akan datang.

Menghormati Mbah Maridjan memang sesuatu yang seharusnya, bahkan tak cuma Mbah Maridjan,..bahkan kita harus menghornati seluruh makhluk Allah selama dia tidak menentang Allah. akan tetapi menghormati tidak serta merta membenarkan perilaku dari orang yang kita hormati tersebut. Orang bijak selalu bisa memilah, yang benar kita tiru yang salah ya diluruskan atau setidaknya kita tinggalkan.

Sujud ditengah rel kemudian mati ketabrak sepur yang lewat tentu merupakan tindakan konyol yang tidak dilakukan kecuali oleh orang yang lemah akal. Sekalipun dia bersujud benar benar kepada Allah, tapi karena sujudnya dilakukan pada tempat yang sudah jelas jelas membahayakan maka tindakan demikian tetap tidak dibenarkan. (bukankah dia bisa minggir dulu bentar kemudian sujud lagi?)

Apabila sujudnya ditujukan kepada Kereta Api atau PT KAI agar Kereta itu tidak membuatnya celaka,.. maka dia sudah jatuh pada kemusyrikan, yaitu menyembah, memohon keajaiban, kepada selain Allah

Tentu saja kisah tamsil ini ditulis untuk jadi pelajaran. Apabila ada kecocokan dengan kisah Mbah Maridjan mudah mudahan mencerahkan. Apabila tidak sesuai juga yang terpenting jangan pernah meniru cara berpikir orang yang sujud di tengah rel sehingga mati ketabrak sepur.

Demikian mudah mudahan memberikan kecerahan pikiran

Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar