Beberapa orang menterjemahkan kata "Allah" dengan kata "God" (Inggris). Tetapi penterjemahan ini menjadi tidak akurat karena kata "Allah" lebih merujuk pada "nama/name(asma)" sehingga tidak lazim diterjemahkan. Sama persis ketika kita menterjemahkan "Umar sedang membaca" maka yang lazim diterjemahkan hanya dua kata yaitu "sedang" dan "membaca", sedangkan kata "Umar" tidak diterjemahkan, sehingga kalimat bahasa inggrisnya menjadi "Umar is reading" Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari
kata "Allah". Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan Ilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A'la al-Maududi dalam Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah (h. 54).
Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai bentuk ma'rifat dari ilah. Dalam bahasa Arab pun dikenal kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai bentuk mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata itupun mempunyai bentuk mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentuk ma'rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai bentuk ma'rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.[2]
Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata bahasa Aram Alāhā.[3] Cendekiawan muslim kadang-kadang menerjemahkan Allah menjadi "God" dalam bahasa Inggris. Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (berbeda dengan God yang memiliki bentuk jamak Gods dan bentuk feminin Goddess dalam bahasa inggris).
Dan sebagaimana diungkap di awal posting, penterjemahan ini menjadi tidak akurat karena kata "Allah" lebih merujuk pada nama/name (asma) sehingga tidak lazim diterjemahkan. Sama persis ketika kita menterjemahkan "Umar sedang membaca" maka yang lazim diterjemahkan hanya dua kata yaitu "sedang" dan "membaca", sedangkan kata "Umar" tidak diterjemahkan, sehingga kalimat bahasa inggrisnya menjadi "Umar is reading" tidak perlu di paksakan menjadi "John atau Peter is reading"
(by adil muhammad isa) - (wikipedia)
(by adil muhammad isa) - (wikipedia)
Penjelasan yang mantap.
BalasHapusSetuju saya bahwa Allah berbeda dengan Al Ilah dan bahwa Allah itu nama yang tidak perlu diterjemahkan.
Terimakasih penjelasannya.