IQRO' Mekanisme Hati Kalbu akal Fikiran dalam Membangun Pengetahuan Manusia

milky way bima sakti

IQRO'  merupakan sebuah mekanisme hati kalbu akal fikiran dalam membangun pengetahuan manusia. Manusia diciptakan kemudian dibekali satu paket perangkat canggih yang membuatnya mampu membangun pengetahuan dalam dirinya kemudian mengembangkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tuhan Sang Pencipta mengisyaratkan hal ini dalam Quran Surah Al Alaq ayat 1-5.
Berikut kita simak penjelasannya



*Iqro’* 

Manusia diciptakan lengkap dengan *pendengaran*, *penglihatan* dan *qolbun* _hati-akal-fikiran_

Data _audio- visual_ yang diperoleh melalui _pendengaran_ dan _penglihatan_ , oleh *qolbun* _hati-akal-fikiran_  akan diproses menjadi _informasi_ kemudian disimpan sebagai ilmu _(knowledge)_

Mekanisme *mendengar melihat* kemudian *memahami* dengan menggunakan *qolbun* _hati-akal-fikiran_ inilah yang sering kita sebut dengan istilah *Iqro*

Makna *Iqro* selalu lebih luas dari sekedar _melihat *teks* dan  membunyikannya_ Bahkan Rasululah dan para pengikut awal _(assabiqunal awwalun)_ saat itu, melakukan *Iqro* *tanpa*  mempergunakan *teks*
_(ctt: wahyu/ayat-ayat Quran disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad secara *lisan* , *bukan* berupa *teks* )_

Mereka menjalani mekanisme *Iqro* dalam  pengertian *mengucapkan* kembali *ayat* yang sudah *didengar* atau *dihafalnya*

Dalam konteks penyampaian wahyu Quran oleh Jibril kepada Muhammad di gua _Hira_ , ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud *iqro* adalah membaca dan memahami kondisi masyarakat _jahiliyyah_ Mekah saat itu, membaca memahami alam semesta, atau membaca segala fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.

Yang lain berpendapat bahwa *iqro* dalam kasus ini berarti perintah untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan melafalkan ayat-ayat Quran yang akan diajarkan setelahnya oleh Jibril kepada Muhammad

Namun demikian pengertian *Iqro* memang meliputi kedua pendapat itu.

Karena objek *Iqro* adalah *ayat-ayat Allah* baik yang berupa ayat _*qouliyyah*_ (Quran) maupun ayat _*kauniyyah*_ (fenomena alam). 

Kita bisa perhatikan petikan Quran berikut ini:

1. _Alif laam raa, tilka *aayaatu* l kitabi l hakim_
_alif laam raa, inilah *ayat-ayat* dari kitab yang mengandung hikmah_
(QS 10 Yunus : 1)
*ayat-ayat* yang dimaksud di atas adalah _qouliyah_ (berupa kalimat yang terkandung dalam kitab Allah)

2. _Inna fii khalqis samaawaati wa khtilaafi l layli wa n nahaari la *aayaati* li ulil al baab_
_Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang benar benar terdapat *ayat-ayat* bagi _ulil albab_
*ayat-ayat* yang dimaksud di atas adalah _kauniyyah_ (berupa fenomena alam semesta ciptaan Allah)

Jadi ketika Jibril mengucapkan *Iqro* , sejatinya dia tengah menyampaikan perintah Allah kepada Muhammad untuk mengfungsikan pendengaran, penglihatan, dan kalbu akal fikirannya untuk memperhatikan dengan seksama ayat-ayat Allah, baik ayat-ayat (tanda-tanda) yang berupa fenomena alam, maupun ayat-ayat yang berupa bacaan (Quran) yang akan diwahyukan kepadanya setelahnya 

_“Wahai Muhammad, bacalah keadaanmu, kondisi sekitarmu, dan bacalah ayat ayat Quran yang akan diwahyukan kepadamu”_  

demikian kira-kira keseluruhan makna yang terkandung dalam perintah *Iqro*

Ketika membaca QS Al Alaq ayat 1 ini maka kalimat *Iqro* itu merupakan perintah langsung dari Allah kepada kita yang sedang membacanya, seolah-olah Allah memberikan perintah sbb:

_”Wahai orang yang sedang berada di hadapan Quran, bacalah keadaan dirimu, kondisi sekitarmu dan bacalah ayat-ayat Quran ini”_

(To be continued *** _Mekanisme Iqro yang Sempurna_ )

Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar