Bukti Adanya Allah (=Creator of The Universe)

Sebenarnya topik semacam ini tergolong usang tetapi beberapa orang “mengaku” kesulitan memahami keberadaan Allah. Beberapa orang yang bangga menyebut dirinya atheis mengira bahwa ini adalah pertanyaan cerdas yang khas, hanya dimiliki oleh orang atheis. Padahal semua orang memiliki keingitahuan yang sama. Bedanya kalau orang beriman hanya dengan sedikit penjelasan mereka paham, sementara orang yang suka menentang ayat Allah tetap tidak mengerti atau pura pura tidak paham, meskipun penjelasannya amat gamblang. Memangnya gimana mendapatkan bukti adanya Allah?

Definisi "ada" / "exist"

Sesuatu disebut sebagai ada (exist) jika memenuhi kriteria tertentu. Minimal ada tiga tingkat pemahaman manusia atas kriteria ini:

1. Sesuatu disebut ada jika dapat direspon oleh indera (dilihat didengar atau dirasakan). Ini merupakan kriteria paling primitif. Cara berfikir yang masih sangat terbelakang membuat sebagian orang berfikir demikian. Mereka mengatakan :
Apel = ada (karena bisa dilihat/dirasakan)
Allah = tidak ada (karena tak bisa dilihat/dirasakan)
Tentu saja ini salah karena banyak obyek lain yang tidak bisa dilihat/dirasakan padahal dia benar benar ada. Contohnya: atom dan partikel sub atomik seperti proton, neutron, dan elektron.

2. Sesuatu disebut ada jika bisa dibuktikan fenomenanya di laboratorium. Beberapa orang menganggap kriteria ini setingkat lebih canggih dari kriteria no 1 di atas, meskipun keduanya sama-sama mendasarkan opini pada fakta empirik. Mereka mengatakan:
Elektron = ada (terbukti di laboratorium)
Allah = tidak ada (karena tidak terbukti di laboratorium)
Ini juga salah besar karena ada objek yang sampai saat ini belum terbuktikan di laboratorium padahal sudah diyakini keberadaannya bahkan dipakai dalam beberapa perhitungan ilmiah dalam permodelan alam semesta. Objek tersebut adalah Black Hole.

3 Sesuatu disebut ada karena secara logika keilmuan dia ada (meskipun tidak terlihat dan tidak teridentifikasi di laboratorium).
Black Hole = ada meskipun tak terlihat/tak terbukti di laboratorium
Allah = ada meskipun tak terlihat/tak terbukti di laboratorium



Membuktikan Eksistensi Black Hole 
Membuktikan Eksistensi Allah


Black Hole bukan merupakan objek yang terindera sebagaimana bintang dan planet, dan sampai saat ini masih merupakan sebuah teori yang untuk sementara diyakini kebenarannya secara ilmiah. Banyak orang lupa bahwa konsep black hole diajukan berkaitan dengan jumlah total massa alam semesta, yang terlalu kecil. "Diperlukan" massa tambahan dalam alam semesta "untuk menjaga" agar bentuk dan laju pengembangan alam semesta sama dengan yang teramati saat ini. Jika tidak ada black hole sebagai sebuah massa yang cukup besar maka alam semesta sudah terburai, dengan massa yang saling menjauhi dalam kecepatan yang tidak terkendali. Kenyataan nya mengembangnya semesta tetap berada dalam laju yang memenuhi syarat untuk tidak saling terlepas.

Jika orang meminta bukti untuk melihat foto black hole maka tak satupun yang bisa ditunjukkan, begitupun jika dia ingin melihat eksperimen di laboratorium untuk membuktikan adanya black hole, tetap tak ada yang bisa ditunjukkan. Black hole ada dan diyakini ada dalam sebuah teori. Sederhananya kalau black hole tak ada maka wujud alam semesta tidaklah seperti sekarang ini.

kesimpulan1:
Black hole atau apapun namanya pasti ada, dan tidak mungkin tak ada. Ini adalah eksistensi black hole. Dari titik ini kita bisa membuktikan eksistensi Allah dengan logika yang sama. Bagaimana caranya?

Sebuah kesepakatan ilmiah yang diyakini kebenarannya adalah kenaikan entropi alam semesta. Pada kondisi normal semua sistem di alam semesta yang dibiarkan tanpa gangguan cenderung menjadi tak teratur, terurai, dan rusak sejalan dengan waktu.

Teori lahirnya alam semesta Big Bang, menjelaskan bahwa alam semesta dimulai ketika terjadi ledakan besar dari sebuah massa sangat besar yang berukuran amat sangat kecil. Menurut hukum entropi mestinya sebuah ledakan yang terjadi secara alamiah akan mengalami kenaikan entropi (menuju ketidakteraturan) akan tetapi kenyataannya Big Bang menghasilkan sebuah sistem Jagat raya yang serba teratur dengan tingkat kerumitan perhitungan massa kecepatan dan posisi benda benda langit yang diluar nalar manusia.

Yang terbaca dalam mekanisme terbentuknya alam semesta adalah bahwa ledakan besar yang terjadi seolah olah diarahkan menuju sebuah keteraturan tertentu sehingga entropinya bukan naik melainkan turun. Artinya ada "energi" yang ditambahkan ke dalam mekanisme big bang. Itu artinya big bang terjadi bukan secara alamiah melainkan by design. Ada campur tangan jenius yang membuat sebuah ledakan menjadi sebuah keteraturan maha dahsyat sebagaimana teramati dalam alam semesta kita ini.

Banyak orang mengungkapkan dalam kalimat lebih sederhana,"Alam semesta demikian indah teratur serba terukur serta memiliki skala yang tak terjangkau nalar manusia,.. tidak mungkin terjadi dengan sendirinya,.. pasti ada super jenius yang merancangnya. Dialah Allah,... atau siapapun namanya,.. Dia lah Sang Pencipta Semesta (creator of the universe)

kesimpulan2:
Allah atau siapapun NamaNya,.. Creator of the universe pasti ada dan tidak mungkin tak ada. Ini adalah eksistensi Allah. Tidak mungkin Allah pencipta itu tidak ada,.. karena kalau tak ada pencipta pasti wujud alam semesta tidak seperti sekarang ini.

Allah berfirman dalam Al Quran,"Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda tanda kekuasaan kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Quran ini adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu, bahwa seseungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu"

(by adil muhammadisa)

Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar