"Kelemahan" Shahih Bukhori Shahih Muslim

Cukup banyak yang sudah mengkaji dua kitab hadits "paling shahih" ini. Beberapa orang berhasil keluar dari "kacamata kuda" ketaklidan yang mengatakan bahwa kalau sudah Bukhori Muslim berarti "sempurna" kekuatan dalilnya, sehingga tak seorangpun berani mengatakan salah. Namun sebagian besar orang terperangkap dalam "kesempurnaan" Bukhori Muslim. Bagi mereka ini Bukhori Muslim menjadi "dewa yang tanpa salah" bahkan ketika ada ayat Quran yang bertentangan dengan apa yang ditulis dua orang ini,...mereka tak berani "menyingkirkan" tulisan itu. malahan mereka berjuang keras membikin penjelasan bertele tele untuk memperlihatkan bahwa pertentangan itu tak ada. Padahal sebenarnya akurasi kitab Bukhori Muslim ini tidaklah sekuat yang diyakini oleh banyak orang. Kenapa demikian?




Amat riskan jika dikatakan bahwa Bukhari Muslim pasti benar karena faktor faktor  sbb:

  1. Bukhori maupun Muslim, keduanya bukan Nabi,… artinya kalau salah, itu wajar saja
  2. Bukhori maupun Muslim, keduanya menuliskan hadits sekitar tahun 200 Hijriyah. Berarti mereka tak pernah ketemu Nabi. Minimal ada 3-4 perawi beda generasi yang menjembatani antara Nabi dan mereka berdua. Jikapun mereka berdua menuliskan hadits dengan benar, maka sesungguhnya masih ada 3- 4 orang beda generasi yang juga harus “dikonfirmasi” kebenaran perkataannya. Tulisan Bukhori dikatakan benar sama dengan perkataan Nabi hanya jika perawi-antara ini mengatakan secara benar pula. Jika satu saja diantara mereka mengatakan secara salah maka Bukhori juga dipastikan salah. Jika kita bertanya tukang statistik berapa probabilitasnya, jawabannya adalah 12,5 % kemungkinan benarnya. Jika perawi-antara nya 4 orang maka tingkat akurasinya lebih kecil lagi hanya sebesar 6,25%. Itu artinya dari 100 hadits yang dituliskan Bukhari atau Muslim hanya ada 6-12 hadits yang benar-benar merupakan perkataan Nabi. Sisanya merupakan perkataan orang lain, interpretasi orang lain, atau perkataan Nabi yang mengalami distorsi, baik penambahan maupun pengurangan.
  3. Kotradiksi antara antara hadits baik yang berupa inkoherensi maupun yang bertentangan secara diametral, benar benar termuat dalam kitab Hadits. Namun selalu muncul “usaha” sinkronisasi untuk mendapatkan kesimpulan akhir bahwa keduanya tidak bertentangan. Tentu saja upaya semacam ini tidak bermafaat atau malahan bisa menimbulkan dampak buruk bagi banyak orang.
  4. Kontradiski antara beberapa hadits dengan Quran juga mudah ditemui dalam kitab kitab hadits Bukhori maupun Muslim.
Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

31 komentar:

  1. Bad ,,, cikal bakal perpecahan islam nee (provokator) >_< ..

    BalasHapus
  2. Abu Muhammad Nur31 Juli 2013 pukul 08.39

    Subhanallah, Alhamdulillah.

    Anda telah menjawab keraguan anda sendiri tentang ke"shahih"an hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

    Logika statistik Anda memang bagus, tapi logika sampling Anda kurang valid -kalau tidak mau dikatakan konyol-.

    Coba Anda cari tahu berapa jumlah total hadits yang terkumpul? Dalam kitab-kitab musnad sajalah.

    100 kah, 1.000 kah, 10.000 kah? Tidak! Semuanya mencapai ratusan ribu bahkan sampai 500an ribu.

    Anda kira Bukhari dan Muslim itu kurang pintar, cerdas, dan rajin?

    Beliaunya menyeleksi satu per satu hadits tersebut dengan kriteria yang sangat-sangat ketat, beliau pelajari sanad periwayatnya dan matan riwayatnya dari generasi ke generasi.

    Beliau sangat semangat dan rajin, tidak seperti "tukang statistik" yang hanya berdasarkan sampling, sampling, dan sampling, sebagai pengalihan karena tidak mau dikatakan "pemalas".

    Hingga terkumpul hadits shahih yang tidak lebih dari 10.000, Anda kira itu mencapai 6-12 % dari total semua hadits. Tidak! Wahai yang merasa benar dan cerdas, Anda kurang tepat, 100 itu ngambil samplingnya bukan dari kitab shahih Bukhari dan Muslim tapi dari total semua hadits yang terkumpul, sedang 6-12 itu jumlah maksimal probabilitas hadits yang shahih, sebagai syarat dari Anda dan "tukang statistik" Anda.

    Padahal, Jauh! Jauh! dibawah prosentase itu, hadits yang terseleksi oleh Bukhari dan Muslim.

    Coba anda asah dan tajamkan lagi logika Anda, sayang dan kasihan kalau harus menjadi bahan tertawaan orang.

    Anda sadar atau tidak itu urusan Anda, Anda sendiri yang akan mempertanggungjawabkannya.
    Tidak ada paksaan dalam agama ini.

    Namun bagaimanapun, terima kasih Anda telah menambah keyakinan kami tentang ke"shahih"an hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

    BalasHapus
  3. O... BEGITU
    Mohon Bantuan dan hadist mana yang menurut anda "Shahih" dan Tolong Jelaskan Riwayat hadist yang menurut anda Shahih tersebut....

    BalasHapus
  4. Maaf ya sodaraku yang berniat baik tapi miskin ilmu; Imam Bukhori dan Muslim mendapat predikat hebat dari para ulama besar yang jelas hidup mereka diperuntukan demi kemajuan dan keabsahan agama Alloh SWT. Sementara anda? sanggup mengkiritisi karya mereka atas dasar ap? berapa banyak ilmu yang anda dapat tentang Islam? Siapa anda? Imam Bukhori shalat dua rakaat sebelum beliau menulis hadits pada Kitab Shahihnya..., lalu anda?
    Yang saya tahu setiap tulisan anda pasti kontropersial dengan, saya malah berfikir mungkin tujuan bukanlah mencerahkan ummat, namun tujuan anda adalah merauh pengunjung sebanyak-banyaknya demi mendapatkan incom.
    Sah-sah saja ko dalam dunia maya!
    Namun MOHON DI INGAT!
    Anda mungkin bisa mendapatkan uang banyak !
    Tapi Saya yakin setiap apa yang anda lakukan takkan luput dari pengetahuan Alloh SWT.
    terimakasih!

    BalasHapus
  5. Pagi brother. Untuk kebaikan kita semua ada bagusnya kalau setiap artikel yang ditulis tidak keluar dari ranah pengetahuan dan wawasan penulisnya. Tulisan ini menjadi bukti bahwa amal apapun yang tidal dilandasi ilmu hanya akan menjadi bahan tertawaan orang. Siapa anda wahai penulis ? Adakah anda pernah kuliah di salah satu fak. ulumul hadits? Berapa banyak hadits yang pernah anda tarjikh? Seberapa dalam pengetahuan anda mengenai isnad? jawabannya anda yang tahu sendiri ( tidal akan jauh dari asumsi umum ). Lalu anda membuat argument asal-asalan berkenaan 2 tokoh hadits paling terkemuka. Sekali lagi SIAPA ANDA ?

    BalasHapus
  6. rasanya lebih lega kalau belajar lebih baik, agar tak galau hingga sangsi pada kebenaran. undang-undang buatan pak er te yang jelas bukan nabi juga kita hargai kan? wallahu a'lam

    BalasHapus
  7. rasanya lebih lega kalau belajar lebih baik, agar tak galau hingga sangsi pada kebenaran. undang-undang buatan pak er te yang jelas bukan nabi juga kita hargai kan? wallahu a'lam

    BalasHapus
  8. rasanya lebih lega kalau belajar lebih baik, agar tak galau hingga sangsi pada kebenaran. undang-undang buatan pak er te yang jelas bukan nabi juga kita hargai kan? wallahu a'lam

    BalasHapus
  9. Saya rasa Artikel di Blog ini gak ada yang bermutu,
    Semua artikel yang di tulis kayaknya cuma memecah belah keyakinan umat islam saja,,
    Saya sarankan mendingan tinggalkan blog ini,
    Kayaknya yang punya blog bukan orang Islam neh,,

    BalasHapus
  10. Tampaknya penulis blog ini cukup cerdas, banyak pernyataan yang dianggap kontoversial tetapi sejatinya benar. Jika dikatakan akurasi Bukhori dalam menyitir perkataan Nabi yang diucapkan 200th sebelumnya adalah sangat lemah,..tentu tidak salah. Tinggal kita berusaha lebih jeli memberikan tafsir dan rekonstruksi hadits agar lebih mendekati kebenaran

    BalasHapus
  11. anda sendiri belajar ilmu agamanya sudah setinggi apa?harus ada rujukan juga kalo bicara...jngan bicara tanpa ilmu,biar ga nyesatin orang,semakin tinggi ilmu seorang ulama semakin tawaduk dan hati hati,jangan ASBUN.....

    BalasHapus
  12. udah...udah ...pada ribut aja sih...Betul kok kata sang penulis blog ini. Intinya kita jangan terjebak dengan mengkultus individukan Ulama. Kita boleh kok mengkoreksi sahih tidaknya hadis yang ditulis (dgn ilmu yg cukup pastinya) yg gk bolehkan mengkoreksi Al-Quran. bila dari ribuan hadits yang ditulis bukhori dan muslim ada beberapa yg kurang akurat....wajar ajalah toh itu tidak mengurangi penghormatan kita (bahkan Allah lho...) kpd mereka sbg Ulama besar ya kan? bahkan akan semakin membuka pintu ijtihad bagi para Ahli Hadits yg hidup di zaman setelah mereka. Bukhori dan Muslim adalah Ulama besar yang tidak luput dari kesalahan, hanya Allah dan RasulNya yang paling benar..

    BalasHapus
  13. kayaknya yang nulis artikel bukan orang islam. ato orang islam yang gak tau dan gak pernah belajar hadits tapi sok tau....
    nampak dari tulisannya asal... yang bela penulis artikel ini sama bodohnya....
    geblekkkkkk..... geblekkkkkk

    BalasHapus
  14. kayaknya yang nulis artikel bukan orang islam. ato orang islam yang gak tau dan gak pernah belajar hadits tapi sok tau....
    nampak dari tulisannya asal... yang bela penulis artikel ini sama bodohnya....
    geblekkkkkk..... geblekkkkkk

    BalasHapus
  15. kayaknya yang nulis artikel bukan orang islam. ato orang islam yang gak tau dan gak pernah belajar hadits tapi sok tau....
    nampak dari tulisannya asal... yang bela penulis artikel ini sama bodohnya....
    geblekkkkkk..... geblekkkkkk

    BalasHapus
  16. kayaknya yang nulis artikel bukan orang islam. ato orang islam yang gak tau dan gak pernah belajar hadits tapi sok tau....
    nampak dari tulisannya asal... yang bela penulis artikel ini sama bodohnya....
    geblekkkkkk..... geblekkkkkk

    BalasHapus
  17. nyampah banget ini blog

    BalasHapus
  18. saya sudah tahu hal ini dari tahun 60 an mas !

    BalasHapus
  19. Dasar orang Yahudi/Nasrani sok-sok Islam

    BalasHapus
  20. Nabi dan Rasul itu ya Muhammad ibni Abdillah,bukan Umar ibnu khattab,bukan bukhory atau bukan Muslim,kalo ada yng meragukan selain Muhammad SAW,itu sah-sah saja,karena yng digaransi kebenarannya kan cuma Rasulullah sbg pembawa risalah,sedang selain beliau hanyalah pengikut2nya yng tdk menutup kemungkinan berbuat keliru dan tdk digaransi oleh Allah tentang pasti benarnya.

    BalasHapus
  21. saya bukan manusia yang pintar, tapi saya tahu kalau admin blog ini orang bodoh yang bicara tanpa ilmu.

    BalasHapus
  22. Quran itu kalam Allah. Cukup untuk Islam. Hadiths merumit kan Islam dan sesama Islam. Empat mazahab kerana berlainan pendapat...berlainan pendapat kerana Hadiths. Islam tidak begitu mudah dan Indah kerana hadiths.

    BalasHapus
  23. yang nulis artikel ini bkan orang islam kayaknya.. anjing lhu

    BalasHapus
  24. Mantap... ternyata begini cara para "Rahmatan Lil Alamin" berdikusi. Benar-benar menentramkan. Tanpa kata-kata kotor dan menghujat. Memang orang Islam itu patut memegang gelar khalifah.

    Bravo... Bravo...

    BalasHapus
  25. Bener juga yah? kenapa orang ngotot bahwa bukhari muslim pasti benar?
    kalau quran pasti benar = setuju

    kalau bukhori muslim pasti benar = nggak lah

    cuma orang bego aja yang bilang gitu

    bukhori saja gak ngomong gitu tuh

    BalasHapus
  26. sy sedang menunggu contoh kasusdari admin hadits yg mana yg sedang diperbincangkan ini

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. ahlussunnah wal jamaah itu ada 4 kriteria;
    1.DALAM AQIDAH MENGIKUTI syeh abu mansur almaturidi dan syeh abu musya al 'asyari yg dikenal dengan AQO'ID 50(meliputi sifat wajib allah 20,muhal 20,jaiz 1. sifat wajib rosul 4,muhal 4,dan jaiz 1,)

    2.DALAM URUSAN FIQIH mengikuti salah satu mazhab 4,hanafi,maliki,hambali,syafi'i(tidak dicampur aduk kecuali tingkah dorurot)

    3.DALAM URUSAN HADIS YG DIBUAT HUKUM FIQIH mengikuti imam bukhori dan muslim.

    4.DALAM URUSAN TASHOWUF mengikuti syeh abul qosil al-junaidi al-baghdadi..

    selain islam yang tidak berpedoman/mengkufuri 4 kriteria tersebut,,
    bisa di katagorikan bukan ISLAM AHLUSSUNNAH
    bisa jadi mereka adalah ISLAM FALASIFAH,MUJASIMAH,JABARIAH,WAHABIAH dll...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dunia maya memang ga jelas ya.. bisa aja yang nulis blog ini anjing.. semua gak jelas..

      Hapus