Video "Peranan Video Dalam Dakwah Islam"

Video, teknologi rekam audio-visual yang sudah sangat lumrah saat ini, tentu tidak pernah dikenal di masa awal perkembangan Islam. Peristiwa serta detil detil kejadian di masa Nabi hanya kita kenal melalui penuturan verbal dan tulisan. Hal ini membuat persepsi seseorang menjadi sangat berbeda dengan orang yang lainnya. Tak mengherankan perbedaan pemahaman mengenai beberapa peristiwa dan hukum sering terjadi di kalangan umat bahkan paraa ulama. Rekam audio visual dalam sebuah video bisa mengeliminir hal hal demikian ini, sehingga fokus pemikiran umat bisa teralihkan dari isyu perbedaan yang kurang substansial menuju pada pembahasan permasalahan umat yang lebih urgen.




Kelemahan penuturan verbal dalam menggambarkan realitas kejadian
Kita semua sepakat bahwa terdapat banyak versi mengenai beberapa gerakan shalat. Ambil contoh gerakan mengangkat tangan dalam takbiratul ihram; ada yang mengangkat sampai sejajar telinga, ada yang sejajar pundak, ada juga yang sampai ke dada. Kenapa saling berbeda? karena kita semua tidak pernah melihat langsung Rasulullah shalat. Ketiga versi diatas adalah pendapat para ulama yang didasarkan pada hadits yang mereka baca. Pada satu kasus haditsnya sama tapi cara memahaminya berbeda, pada kasus lain memang bunyi haditsnya berbeda. Perbedaan isi hadits (tentang gerakan shalat Rasulullah) disebabkan karena cara persepsi sang penulis hadits terhadap gerakan Rasululah sekaligus dipengaruhi akurasi tulisan yang dia buat dalam menggambarkan gerakan fisik Rasulullah. Bisa dibilang hal seperti ini sangat rumit.
Sangat berbeda kejadiannya seandainya ketika Rasulullah shalat langsung direkam dengan video, sehingga detil gerakan bahkan bacaannya pun bisa langsung kita contoh. pasti tak akan ada perbedaan yang tak perlu.



Share on Google Plus

About Adil Muhammadisa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar