Sedikitnya ada dua tokoh besar dalam sejarah manusia yang paling dibenci oleh Yahudi yaitu Yesus dan Muhammad. Mereka menuduh Muhammad sebagai nabi palsu karena bukan keturunan Yahudi (Yehudza), bukan pula keturunan Israel (Ya'qub). Sementara itu, Yesus, yang termasuk keturunan Yahudi, mereka musuhi dengan menyusun makar (konspirasi) untuk membunuh Yesus dengan "meminjam" kekuasaan politik Romawi atas wilayah Palestina saat itu. Wujud kebencian Yahudi ini tetap terbaca jelas sampai hari ini, ketika Israel mementaskan drama pembantaian atas Gaza Palestina dengan meminjam kekuatan politik Amerika sebagai polisi dunia.
Kebencian atas Yesus dan Muhammad Tidak Bersifat Personal
Kebencian Yahudi atas Yesus dan Muhammad tidaklah bersifat personal tetapi lebih berlatar belakang politis, ekonomi dan sosio-historis. Yesus maupun Muhammad dikenal memiliki perilaku istimewa di kalangan kaumnya sehingga tidak mungkin bagi orang orang sekitarnya untuk membenci mereka secara personal.
Yesus dikenal sebagai bayi ajaib yang dikaruniai kemampuan berbicara sejak lahir untuk menjawab fitnah Yahudi atas ibunya. Ketika dewasa dia dikenal sebagai seorang pemuda yang memiliki attitude "sempurna", kepribadian mulia sehingga menjadi orang yang sangat dihormati dan disegani di kalangan rakyat Pelestina saat itu. Jika seorang warga bertemu dan berbincang dengan beliau, kemudian kita mintakan kesan kesannya tentang beliau, maka dipastikan yang kita dengar adalah pujian dan sanjungan. Mustahil seseorang yang mengenal beliau lalu tumbuh kebencian pribadi terhadap beliau. Alih alih membenci, yang terjadi justru sebaliknya, semakin sering orang ketemu maka semakin tumbuh rasa hormat, takzim, dan cinta atas beliau.
Muhammad muda telah digadang-gadang sebagai calon pemimpin Mekah masa depan. Pemuda tampan, cerdas, gigih dan sangat ramah ini bahkan mendapatkan gelar al Amin dari penduduk Mekah. Al Amin memiliki perngertian terpercaya dalam semua urusan, artinya ketika orang memiliki permasalahan yang harus diselesaikan maka kepada Al amin mereka memasrahkan keputusannya. Perilakunya yang istimewa, teramat baik dan ramah kepada setiap orang membuat siapapun yang bertemu dan bercakap cakap dengan beliau tidak mungkin membenci beliau secara pribadi. Bahkan orang orang Mekah sangat merindukan pemuda ini, menyayangi dan mencintai pemuda bernama Muhammad ini.
Jika kita dengar cacian atas Yesus, maka dipastikan itu bukan dari orang yang mengenal beliau. Jika kita dengar cacian atas Muhammad maka itu juga bisa dipastikan bukan dari orang yang mengenal Muhammad.
0 komentar:
Posting Komentar